KARGO.NEWS
Jakarta Partai politik tengah 'galau' menjelang pemilukada DKI Jakarta yang akan digelar empat bulan lagi. Kegalauan itu terlihat dari lambatnya partai-partai tersebut dalam mengambil keputusan siapa yang akan diusung. Mereka dinilai 'ketakutan' menghadapi calon incumbent, Fauzi Bowo.
"Kegamangan sejumlah partai dalam menentukan sikap dan dukungan dalam Pilkada DKI menunjukkan lemahnya spirit kontestasi partai untuk bertarung habis-habisan di Jakarta, dan bentuk 'ketakutan' partai untuk berhadapan langsung dengan Foke," ujar pengamat politik Charta Politika Indonesia, Arya Fernandes, kepada detikcom, Selasa (13/3/1012).
Arya menyayangkan spirit kontestasi partai politik mulai hilang dan tidak percaya diri mengusung kader internal yang kuat.
"Padahal PDIP punya sosok Jokowi, PKS punya Hidayat Nurwahid atau Triwisaksna. Bila kedua partai ini dapat mempersiapkan kampanye secara matang dan terukur, saya kira nama-nama di atas tentu akan menjadi lawan berat bagi Foke. Belum lagi ada sosok Alex Noerdin di Golkar," ujar Arya.
Menurut Arya, sikap pragmatis partai politik dan memilih jalan pintas untuk menang ditunjukkan dengan berebut menjadi cawagub dari Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo.
"Dengan berebut jadi cawagub Foke, partai tidak mewariskan semangat perjuangan dan pertarungan bagi partai. Justru sebaliknya akan menguntungkan Foke. Sekarang Foke merasa di atas angin karena semua partai kecuali Golkar, PPP dan PDS ingin merapat ke Foke," tambah Arya.
Arya menambahkan, bila partai-partai dapat bekerja maksimal, Foke dapat dihadapi dengan baik. Apalagi tingkat kepuasan publik terhadap Foke cenderung turun.
"Bila partai serius untuk bertarung, membawa harapan baru bagi Jakarta dan persiapan kampanye yang matang serta terukur, Foke dapat diatasi. Apalagi kepuasan publik terhadap Foke cenderung turun. Sayangnya partai memilih jalan pintas untuk menang," tutup Arya.
Pemungutan suara pemilukada DKI Jakarta akan digelar Rabu 11 Juli 2012. Hanya satu pasang kandidat yang telah pasti bertarung yaitu Alex Noerdin-Nono Sampono yang diusung Golkar, PPP dan PDS. Sedang PD, walau menyiapkan 2 calon yakni Nachrowi Ramli dan Foke, namun belum memutuskan.
SBY sudah memberi lampu hijau untuk Foke. Sedang PDIP lewat Taufiq Kiemas sudah terang-terangan siap bergabung ke Foke. PAN juga mengisyaratkan mendukung Foke. Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPW PAN DKI Jakarta Sugiyanto. Namun partai-partai tersebut hingga kini belum memutuskan secara resmi untuk mengusung Foke. Sementara PKS, sebatas mendeklarasikan Triwisaksana untuk maju di pemilukada DKI. PKS belum memutuskan apakah akan memplot Sani -- sapaan akrab Triwisaksana -- sebagai DKI-1 atau DKI-2, serta berkoalisi dengan siapa.
Sementara sesuai jadwal yang dirilis KPUD DKI Jakarta, pendaftaran pasangan cagub-cawagub DKI periode 2012-2017 telah dibuka hari ini hingga 19 Maret mendatang. Namun belum satupun pasangan calon yang mendaftar.
"Kegamangan sejumlah partai dalam menentukan sikap dan dukungan dalam Pilkada DKI menunjukkan lemahnya spirit kontestasi partai untuk bertarung habis-habisan di Jakarta, dan bentuk 'ketakutan' partai untuk berhadapan langsung dengan Foke," ujar pengamat politik Charta Politika Indonesia, Arya Fernandes, kepada detikcom, Selasa (13/3/1012).
Arya menyayangkan spirit kontestasi partai politik mulai hilang dan tidak percaya diri mengusung kader internal yang kuat.
"Padahal PDIP punya sosok Jokowi, PKS punya Hidayat Nurwahid atau Triwisaksna. Bila kedua partai ini dapat mempersiapkan kampanye secara matang dan terukur, saya kira nama-nama di atas tentu akan menjadi lawan berat bagi Foke. Belum lagi ada sosok Alex Noerdin di Golkar," ujar Arya.
Menurut Arya, sikap pragmatis partai politik dan memilih jalan pintas untuk menang ditunjukkan dengan berebut menjadi cawagub dari Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo.
"Dengan berebut jadi cawagub Foke, partai tidak mewariskan semangat perjuangan dan pertarungan bagi partai. Justru sebaliknya akan menguntungkan Foke. Sekarang Foke merasa di atas angin karena semua partai kecuali Golkar, PPP dan PDS ingin merapat ke Foke," tambah Arya.
Arya menambahkan, bila partai-partai dapat bekerja maksimal, Foke dapat dihadapi dengan baik. Apalagi tingkat kepuasan publik terhadap Foke cenderung turun.
"Bila partai serius untuk bertarung, membawa harapan baru bagi Jakarta dan persiapan kampanye yang matang serta terukur, Foke dapat diatasi. Apalagi kepuasan publik terhadap Foke cenderung turun. Sayangnya partai memilih jalan pintas untuk menang," tutup Arya.
Pemungutan suara pemilukada DKI Jakarta akan digelar Rabu 11 Juli 2012. Hanya satu pasang kandidat yang telah pasti bertarung yaitu Alex Noerdin-Nono Sampono yang diusung Golkar, PPP dan PDS. Sedang PD, walau menyiapkan 2 calon yakni Nachrowi Ramli dan Foke, namun belum memutuskan.
SBY sudah memberi lampu hijau untuk Foke. Sedang PDIP lewat Taufiq Kiemas sudah terang-terangan siap bergabung ke Foke. PAN juga mengisyaratkan mendukung Foke. Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPW PAN DKI Jakarta Sugiyanto. Namun partai-partai tersebut hingga kini belum memutuskan secara resmi untuk mengusung Foke. Sementara PKS, sebatas mendeklarasikan Triwisaksana untuk maju di pemilukada DKI. PKS belum memutuskan apakah akan memplot Sani -- sapaan akrab Triwisaksana -- sebagai DKI-1 atau DKI-2, serta berkoalisi dengan siapa.
Sementara sesuai jadwal yang dirilis KPUD DKI Jakarta, pendaftaran pasangan cagub-cawagub DKI periode 2012-2017 telah dibuka hari ini hingga 19 Maret mendatang. Namun belum satupun pasangan calon yang mendaftar.
0 komentar:
Posting Komentar