KARGO.NEWS Jakarta Beberapa pekan ini pemberitaan tentang anggota Polri yang tertangkap kasus narkoba mewarnai media massa. Pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar, memperkirakan maraknya peredaran narkoba oleh oknum polisi disebabkan lemahnya pembinaan personel.
"Terjadi demikian karena lemahnya pembinaan personel dalam menjalankan profesinya, mentalnya lemah, efek dari kelemahan itu yang membuat mereka menggunakan narkoba," kata Bambang saat berbincang dengan detikcom, Rabu (14/3/2012).
Pola pembinaan dan pengawasan terhadap personel, imbuh Bambang, tidak boleh berhenti di tengah jalan. "Pengawasan harus dilakukan merata, rutin, dan konsisten," ujar mantan pejabat polisi yang memilih pensiun dini dan masuk ke dunia akademisi ini.
Selain pola pembinaan, Bambang memberikan solusi perubahan pola komunikasi komando yang selama ini menjadi kultur di institusi Polri. "Kapolri perhatikan ke bawah (personel), jangan sifatnya komando saja, akibatnya mereka jadi kucing-kucingan," papar Guru Besar Ilmu Kepolisian ini.
Di lingkungan terkecil satuan kepolisian, Polri seharusnya membersihkan dulu institusinya dari oknum yang terindikasi terlibat dalam penggunaan dan peredaran barang haram.
"Harus ditindak tegas, kalau perlu dipecat," ujarnya.
Kasus terbaru peredaran narkoba yang dilakukan oknum kepolisian adalah saat mantan Kapolsek Cibarusah ditangkap tangan saat pesta sabu. Sedangkan polwan anggota unit PPA Polres Jaksel, Iptu R, juga ditangkap karena mengkonsumsi ekstasi. Kasus lainnya terjadi saat Briptu Sahala ditangkap di Daan Mogot karena kedapatan membawa narkotika.
0 komentar:
Posting Komentar