KARGO.NEWS
Jakarta Petinggi enam partai politik (parpol) koalisi berkumpul di kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, dua hari lalu. Pertemuan tersebut dianggap sebagai cara Presiden SBY memastikan koalisi solid mendukung rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Dialog dengan elite parpol didesain untuk mengurai ketidakpastian menjadi kepastian dukungan, termasuk dari PKS yang sebelumnya tidak mendukung kebijakan tersebut," kata pengamat politik Gun Gun Heryanto saat dihubungi detikcom, Kamis (15/3/2012) malam.
Selain itu,kehadiran elite parpol secara simbolik dimanfaatkan SBY sebagai soliditas mitra koalisi atas kebijakan pemerintah yang berpotensi menimbulkan gejolak sosial.
"Ini tentu bagi SBY penting guna meredam dinamika politik di DPR dan di basis-basis utama parpol mitra koalis tersebut. Ini menunjukkan bahwa pemerintahan SBY-Boediono memang sangat membutuhkan mitra koalisi guna mempertahankan legitimasinya hingga 2014," terangnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Fraksi PKS di DPR Mustafa Kamal mengatakan SBY tidak menanyakan sikap parpol terkait kenaikan harga BBM. "Istilah mendukung atau menolak itu tidak dikembangkan dalam diskusi. Kita justru mencari solusi bersama," ujarnya.
Dia menambahkan pertemuan koalisi dan kementerian terkait hanya membahas sebatas menampung usulan koalisi terhadap kondisi perekonomian nasional yang terimbas gejolak politik dan ekonomi global.
"Diskusi di Cikeas hanya menampung usulan untuk mengurangi beban anggaran negara karena membengkaknya subsidi BBM yang harus ditanggung. Namun pembahasan di Cikeas tidak akan mereduksi prose konstitusional dalam pembahasan RAPBN di DPR," sebutnya.
"Dialog dengan elite parpol didesain untuk mengurai ketidakpastian menjadi kepastian dukungan, termasuk dari PKS yang sebelumnya tidak mendukung kebijakan tersebut," kata pengamat politik Gun Gun Heryanto saat dihubungi detikcom, Kamis (15/3/2012) malam.
Selain itu,kehadiran elite parpol secara simbolik dimanfaatkan SBY sebagai soliditas mitra koalisi atas kebijakan pemerintah yang berpotensi menimbulkan gejolak sosial.
"Ini tentu bagi SBY penting guna meredam dinamika politik di DPR dan di basis-basis utama parpol mitra koalis tersebut. Ini menunjukkan bahwa pemerintahan SBY-Boediono memang sangat membutuhkan mitra koalisi guna mempertahankan legitimasinya hingga 2014," terangnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Fraksi PKS di DPR Mustafa Kamal mengatakan SBY tidak menanyakan sikap parpol terkait kenaikan harga BBM. "Istilah mendukung atau menolak itu tidak dikembangkan dalam diskusi. Kita justru mencari solusi bersama," ujarnya.
Dia menambahkan pertemuan koalisi dan kementerian terkait hanya membahas sebatas menampung usulan koalisi terhadap kondisi perekonomian nasional yang terimbas gejolak politik dan ekonomi global.
"Diskusi di Cikeas hanya menampung usulan untuk mengurangi beban anggaran negara karena membengkaknya subsidi BBM yang harus ditanggung. Namun pembahasan di Cikeas tidak akan mereduksi prose konstitusional dalam pembahasan RAPBN di DPR," sebutnya.
0 komentar:
Posting Komentar