KARGO.NEWS
Kasus flu Singapura kembali merebak di Depok. Kali ini mengancam warga Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Sukma Jaya. Setidaknya belasan anak usia balita berobat ke klinik dan Puskesmas karena wabah yang timbul di kelurahan tersebut.
Satu dari belasan balita penderita flu Singapura bernama Istanto, 3, warga Jalan Sentosa RT 009 RW 08, Kelurahan Mekar Jaya, yang terkena flu Singapura hingga kini demamnya terus tinggi meski sudah dibawa berobat ke klinik dan di diagnosis.
Bibirnya pecah-pecah dan lidah atas dan bawah merah-merah. Selain itu, kedua telapak kaki dan tangannya timbul bintil-bintil berisi air, bentuknya seperti cacar air. Selain itu, Istanto pun menangis menjerit-jerit bila diberi makan dan susu dari botol, karena mulutnya timbul banyak sariawan.
Menurut orangtuanya, Sriyati, 46, semula Istanto hanya demam dan matanya perih mengeluarkan tetesan air. Beberapa hari kemudian, demamnya semakin tinggi dan tidak mau makan sama sekali.
“Kami pun kemudian membawanya ke klinik di Jalan Tole Iskandar, Sukma Jaya, dan saat di diagnosa, mulai tampak bintik-bintik di telapak kaki dan tangan,” katanya yang ditemui Minggu (11/3).
Dokter klinik setempat usai mendiagnosa Istanto, menyarankan kepada pengurus RT dan RW melakukan pembasmian terhadap virus flu Singapura agar tidak sampai tertular ke lain orang.
“Bila diabaikan dan dianggap remeh, maka bisa saja infeksi virus cepat mewabah,” ujarnya.
Dokter tersebut menyebutkan, beberapa hari terakhir kliniknya banyak menerima pasien anak barusia 1 -4 tahun yang menderita flu Singapura. “Dalam tiga hari terakhir ini kami banyak menerima pasien penderita flu Singapura. Kasusnya akan semakin merebak dan meningkat pesat bila virusnya tidak segera dimatikan melalui penyemprotan obat-obatan di lingkungan RT/RW,” paparnya.
Ia menjelaskan, gejala awal flu Singapura adalah demam tinggi 2-3 hari, diikuti sakit leher (pharingitis), tidak ada nafsu makan, pilek, ruam di bagian mulut, tangan dan kaki. (media-indonesia
0 komentar:
Posting Komentar