Kamis, 08 Maret 2012

Tebing kali longsor, dua rumah hancur

KARGO.NEWS

BERSIHKAN PUING: Sejumlah warga mengevakuasi puing-puing bangunan yang tergerus longsoran tebing Kali Krukut di RW 10, Jl Raya Sawangan, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, dinihari kemarin. Monde/M Jaya Kamarullah BERSIHKAN PUING: Sejumlah warga mengevakuasi puing-puing bangunan yang tergerus longsoran tebing Kali Krukut di RW 10, Jl Raya Sawangan, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, dinihari kemarin. Monde/M Jaya Kamarullah
PANMAS, MONDE: Dua bangunan yang dijadikan toko sembako dan bengkel motor di RW 10, Jl Raya Sawangan, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, hancur akibat longsornya tebing Kali Krukut, dinihari kemarin.

Longsoran tebing ini mengakibatkan sedimentasi setebal 1-5 meter sekaligus membuat Kali Krukut menyempit selebar 5 meter.
Menurut penuturan Sekretaris RW 20 Puri Depok Mas, Diser, kejadian ini terjadi sekitar pukul 00.00. “Pada pukul 00.00 terdengar bunyi krek..krek…bum. Begitu bunyinya. Saya kaget dan langsung keluar. Ternyata ada bangunan longsor dan menggerus turap yang dibangun swadaya. Pukul 03.00, air setinggi 40 cm dari Kali Krukut sudah menggenangi Blok I di Perumahan Puri Depok Mas,” ujar Diser kepada Monde di lokasi, kemarin.
Staf Ahli Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Depok, Sariyo Sabani, mengatakan, bangunan yang longsor tersebut merupakan bangunan yang masuk ke dalam zona Garis Sempadan Sungai (GSS).
“Seharusnya tidak boleh didirikan bangunan. Akibatnya pasti bisa terjadi longsor dan banjir. Harus dicermati, apakah bangunan ini memiliki izin atau tidak? Jika iya, harus ditelusuri mengapa bisa demikian?” tutur Sariyo.
Sementara itu, kerabat pemilik bangunan, Eeng, mengaku pihaknya mengantungi Sertifikat Hak Milik (SHM) atas tanah tersebut sejak tahun 1997.
“Tanah ini milik kami, jadi, ya, terserah kami dong, mau dibangun apa di atas tanah ini. Lagipula selama ini kami tak pernah mendapatkan peringatan dari aparat tentang bangunan ini. Tidak pernah ada teguran atau apapun itu,” jelas Eeng.
Diakui Eeng, peristiwa ini murni karena faktor alam. Apalagi, sebut dia, di sisi kanan juga baru dibangun sebuah bengkel yang cukup besar. Belum lagi di sisi lainnya terdapat perumahan town house yang juga baru dibangun.
Akibat kejadian ini, pemilik bangunan mengalami kerugian senilai Rp200 juta. Kerugian sudah termasuk bangunan dan bahan-bahan yang dijual di toko sembako tersebut. Saat ditanya apakah akan membangun kembali, Eeng mengungkapkan kemungkinan tersebut dapat terjadi
“Tetap akan membangun lagi disini. Lah wong ini tanah kami kok. Sah..,” tuturnya.
Sementara Lurah Pancoran Mas, Mulyadi, menyatakan, demi keamanan dan kenyamanan bersama, sisa area tanah yang ada di lokasi itu akan diusulkan ke Pemkot Depok.
“Ya, kemungkinan akan diusulkan agar lahan yang tersisa sebaiknya tidak dibangun kembali bangunan hunian. Hal ini demi keamanan dan kenyamaan,” papar Mulyadi.(bhk/mj)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More