Dalam rilisnya kepada media massa, Rabu (4/4), Djan mengatakan pembangunan ini merupakan apresiasi Presiden kepada wartawan yang selama ini bekerja berat sangat berat, yakni bagaimana mereka harus mencari berita yang harus ditayangkan kepada masyarakat luas, selama 24 jam.
“Kemenpera diminta oleh Presiden untuk memberikan perhatian pada penyediaan rumah bagi wartawan. Apalagi tidak semua wartawan telah memiliki rumah,” kata Djan Faridz.
Pembangunan rumah murah bagi wartawan ini berlokasi di daerah Citayam, Depok. Harga tanah yang telah ditawarkan ke Kemenpera sekitar Rp 100.000 per meter. Berdasakan perhitungan Kemenpera, biaya untuk pembelian tanah yang diperlukan adalah Rp 10 juta. Harga bangunan rumah sekitar Rp 25 juta dan sedikit keuntungan untuk pengembang.
“Rumah untuk wartawan ini harganya Rp 45 juta dengan cicilan sekitar Rp 300.000 hingga Rp 400.000. Tentunya cicilan rumah ini lebih rendah daripada mencicil motor sehingga tidak memberatkan,” tandasnya.
Untuk dapat memperoleh rumah ini, pihaknya akan berusaha memberikan beberapa kemudahan. Pertama, besar uang muka diusahakan maksimal 10% dari harga rumah. Kedua, apabila para wartawan sudah dicover oleh Jamsostek diharapkan Jamsostek bisa ikut membantu penyediaan uang muka tersebut.
Menurut Djan, pihak media melalui bagian personalia bisa mengirimkan surat permohonan perumahan bagi karyawannya sebagai penjamin gaji. Dan wartawan juga harus datang ke bank untuk kreditnya. “Syaratnya gampang kan?” tandasnya.
rw/ini/kemenpera
0 komentar:
Posting Komentar