Pasalnya, isu yang berkembang dilapangan, mengatakan bahwa proyek yang menggunakan dana APBD Kota Depok, Rp 185 miliar lebih tersebut merupakan ‘jatah’ dari salah satu perusahaan Kontraktor besar milik Pemerintah, PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
Bahkan ada selentingan kabar yang mengatakan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu telah mengklaim pembangunan gedung Dibale II Pemkot Depok adalah miliknya dan telah mamasukkan nama proyek tersebut ke dalam daftar antrian pekerjaan yang akan dilaksanakan pada tahun 2012 ini.
Tak hanya itu. Isu yang mengatakan bahwa untuk memplotting proyek Pembangunan Gedung Dibale II yang rencananya akan di lelang melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), kabarnya PT. Adhi Karya telah menggelontorkan sejumlah ‘dana segar’ kepada oknum-oknum tertentu, tentunya agar panitia lelang dapat ‘dijinakkan’. Benarkah??
Saat akan dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kota Depok, Nunu Heryana terkesan enggan berkomentar. Bahkan saat dihubungi melalui telepon selulernya, Nunu juga enggan memberikan jawaban. Pesan singkat yang dikirim ke nomornya pun tak kunjung dibalas.
Sebagai informasi, berdasarkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) Distarkim Kota Depok Tahun 2012, tercatat bahwa untuk pembangunan gedung Dibale II Pemkot Depok, dana yang dianggarkan adalah sebesar Rp 185.920.865.000,- dengan rincian sebagai berikut: Konsultan Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Dibale II (Struktur, Arsitektur, ME, Interior) Rp 3.900.000.000,- dan untuk Pengadaan konstruksi / Pembelian Gedung Kantor sebesar Rp 182.020.865.000,-.
0 komentar:
Posting Komentar