Jumat, 13 April 2012

Knalpot Berisik, 2 Pengendara Terancam 20 Tahun Penjara

seputardepok__San Luis Potosi - Apakah knalpot bersuara besar menggangu atau tidak? Gonjang-ganjing mengenai hal itu terjadi di Meksiko karena pengendara motor yang menggunakan knalpot bersuara besar di dakwa dengan pasar terorisme.

Kejadian unik ini terjadi di Meksiko Utara ketika dua orang pengendara motor yang menggunakan knalpot bersuara keras dituduh sebagai teroris. Alasannya, suara knalpot yang terlampau besar itu telah membuat orang panik dan berlarian karena berfikir itu adalah suara dari tembakan.

Mendengar suara yang keras, warga Meksiko yang sensitif dengan isu-isu kekerasan karena narkoba itu tentu panik dibuatnya.

Menurut Motorcycle, Jumat (13/4/2012) kedua pengendara itu adalah Juan Ramon Munguia dan Enrique Trevino Rivera yang dituduh sebagai teroris karena knalpot motor mereka bersuara terlalu besar.

Kejadian yang membuat keduanya dituduh dengan tuduhan ekstrim itu terjadi pada 7 April saat keduanya berada di San Luis Potosi, Meksiko ketika mereka mau pergi kerja. Saat itu ada kerumunan yang berada di sana untuk merayakan festival Paskah. Karena suara knalpot mereka yang besar itu membuat kerumunan itu panik.

"Ada dua versi: Mereka (pengendara sepeda motor) mengatakan bahwa mereka hanya memanaskan mesin. Tapi ada saksi yang mengatakan bahwa mereka sengaja terus menggeber mesin mereka, bahkan setelah orang-orang mulai panik," kata juru bicara negara San Luis Potosi, Juan Antonio Hernandez.

Tuduhan terorisme itu mungkin memang tampak ekstrem. Tapi pejabat setempat mengakui kalau hukum pidana di negara itu tidak punya lagi aturan yang lebih ringan dan lebih tepat untuk situasi seperti itu. Karenanya, dua pengendara itu menghadapi ancaman 20 tahun penjara jika terbukti bersalah.

"Penangkapan dan tuduhan terorisme tidak memiliki dasar hukum. Komisi ini memiliki bukti bahwa kedua pekerja pergi kerja dan melakukan apa yang mereka lakukan setiap hari, menyalakan sebuah sepeda motor yang mereka gunakan sebagai transportasi," bela Komisi Hak Asasi Manusia setempat.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More