Sabtu, 07 April 2012

Hakim Di Indonesia Ribut Kesejahteraan, Di Luar Negeri Ribut Keamanan

SeputarDepok-Jakarta Jika hakim di Indonesia masih ribut masalah kesejahteraan, maka di luar negeri sudah tidak lagi. Di berbagai negara di luar negeri, isu kesejahteraan telah beralih ke isu tuntutan keamanan.

"Di luar negeri, isu kejahteraan bukan lagi isu sentral masalah hakim," kata psikolog Reza Indragiri Amriel saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (7/4/2012).

Menurut Reza, isu kesejahteraan tidak mengemuka lagi karena di luar negeri kesejahteraan hakim sudah sangat bagus. Saat ini isu hakim di luar negeri beralih ke permasalahan keamanan hakim di dalam sidang hingga keamanan keluarga.

"Saat ini hakim dan juri di luar negeri khawatir akan keamanan mereka baik di dalam persidangan atau rumah. Juga keluarga mereka. Termasuk juga kritikan lewat media yang dianggap teror, masuk dalam priorotas masalah besar hakim di luar negeri," papar psikolog yang sedang mengambil program doktor Psikologi Yudisial ini.

Sebagai perbandingan, lihatlah gaji hakim di negara dunia ketiga Sudan. Di negara di benua Afrika, gaji hakim sangat tinggi. Bahkan Ketua Mahkamah Agung (MA) Sudan mendapat gaji paling tinggi dibanding pejabat negara lainnya.

Menurut Ketua MA Sudan, Maulana Galal ed Dien Muhammad Othman saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu, hakim di Sudan memiliki gaji paling tinggi dibanding dengan lembaga negara lainnya.

"Kami telah menentukan sendiri gaji hakim dan seluruh pegawai MA," kata Maulana Galal.

Selain itu, semua hakim Sudan juga diberikan tiket perjalanan ke luar negeri. "Kalau tidak ingin melakukan perjalanan maka akan diberikan uang saja," ujar Maulana.

Keistimewaan lainnya, seorang hakim Sudan dan anggota keluarganya berobat gratis baik di dalam negeri maupun luar negeri, serta disediakan sebuah mobil selama menjabat sebagai hakim.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More