Jumat, 18 Mei 2012

Mal Baru di Depok Ramaikan Pusat Perbelanjaan di Awal Tahun

Seputar Depok,Keberadaan pusat perbelanjaan atau mal sewa di Jabodetabek meningkat pada triwulan I-2012. Bank Indonesia (BI) merilis dengan selesainya pembangunan Cimanggis Square di Depok pasokan ruang ritel meningkat 15.000 m2 menjadi 3,45 juta m2.

"Kondisi perekonomian yang membaik diikuti dengan kenaikan konsumsi masyarakat telah mendorong pelaku ritel untuk kembali melakukan ekspansi dan luas ruang ritel yang tersewa pun meningkat 86.070 m2 atau naik 2,30%," ungkap hasil laporan survei BI untuk properti komersial, Jumat (18/5/2012).

Pelaku usaha bidang food and beverage, fashion, perkakas dan mainan menjadi pelaku usaha yang paling meramaikan bisnis persewaan mal ini. BI juga mengatakan jika perekembangan mal sewa akan semakin menggeliat dengan bertambahnya 9 pusat perbelanjaan baru di Jabodetabek.

Sementara berbeda dengan pesatnya perkembangan mal sewa, mal yang ditujukan untuk dijual kepada pengusaha ternyata mengalami kelesuan yaitu jumlah pasokan yang tetap sebesar 1,72 juta m2.

"Penambahan pasokan pada tahun 2012 diperkirakan relatif kecil hanya seluas 20.000 m2 yang berasal dari pembangunan sebuah pusat perbelanjaan di Bogor," sebutnya.

Selain menggeliatnya bisnis persewaan mal di Jabodedetabek. Ternyata hal serupa terjadi pada pertumbuhan perkantoran sewa (leased-office). BI merilis pada triwulan I tahun 2012 terjadi peningkatan pasokan ruang perkantoran sewa sebesar 24.350m2 atau meningkat 0,39% menjadi 6,72 juta m2.

"Jumlah pasokan ruang perkantoran sewa di Jakarta pada tahun 2012 semakin menggeliat dengan maraknya pembangunan gedung baru, yaitu sebanyak 6 proyek di SCBD area (primer) dan 9 proyek di kawasan non SCBD (sekunder) dengan total pasokan sebesar 639.042 m2," jelas laporan itu.

Selain itu, BI juga mengungkapkan terjadinya peningkatan jumlah luas kantor yang tersewa pada triwulan I tahun 2012 yakni bertambah 172.636 m2 atau meningkat 2,76%, dengan tingkat hunian mencapai 95,54%.

"Perusahaan yang bergerak di bidang usaha seperti telekomunikasi, keuangan, saham dan gas merupakan perusahaan yang aktif melakukan transaski penyewaan di triwulan 1-2012," tambahnya.

Meningkatnya jumlah permintaan terhadap perkantoraan sewa di Jakarta, berdampak juga terhadap meningkatnya tarif sewa menjadi 2,76% atau menjadi Rp 167.061/m2/bulan pada triwulan I-2012.

"Kenaikan tarif sewa tersebut terutama didorong oleh kenaikan tarif sewa di wilayah sekunder (4,03%) menjadi Rp 136.610/m2/bulan, sedangkan di wilayah primer kenaikan 2,11% menjadi Rp 184.848/m2/bulan," tutupnya.

Seperti diketahui, semenjak tahun 2006, BI melakukan survei terhadap properti komersial dengan mensurvei 706 perusahaan yang tersebar di wilayah Jakarta, Depok, Bekasi dan Banten (Tangerang, Serang dan Cilegon). Cakupan properti komersial yang disurvei oleh BI terdiri dari 5 jenis, yaitu: pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel, apartemen dan lahan industri.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More