Pengunjung bahkan tetap bertahan sampai dua jam sebelum pengelola menutup taman itu.
"Dari rumah sudah merencanakan ke sini. Di jalan agak macet dan mendung. Tetapi karena sudah niat, hujan tidak hujan tetap mau ke sini," kata Udin (57), warga Tangerang, yang datang bersama 12 anggota keluarganya. Saat hujan turun deras, Udin bersama keluarganya mencari tempat berteduh di dalam area Ragunan.
Hal yang sama dilakukan Faiz (33), pekerja musiman di Arab Saudi, yang membawa istri dan anaknya berkunjung ke Ragunan. Dia sengaja memilih hari Jumat karena yakin jika datang pada hari Sabtu dan Minggu jumlah pengunjung akan membeludak.
Di area Ragunan, hujan mengguyur sejak pukul 08.00, lalu reda menjelang tengah hari. Hujan kembali mengguyur pada pukul 13.00, tetapi tidak lama. Beberapa jam menjelang jam operasional tutup, hujan kembali mengguyur.
Selama libur bersama, sejak Kamis, pengelola membuka tiga pintu di bagian barat, timur, dan utara.
Kepala Tata Usaha Taman Margasatwa Ragunan Bambang Triyono mengatakan, tidak ada acara khusus bagi pengunjung pada liburan kali ini. Ini berbeda dengan tahun lalu, di mana pengelola beberapa kali menggelar parade satwa untuk menghibur pengunjung. Bambang menolak menjelaskan mengenai nihilnya parade satwa kali ini.
Saat ini, Taman Margasatwa Ragunan memiliki 2.500 koleksi satwa, terdiri dari jenis mamalia, reptilia, aves, dan pises. Di tempat ini juga tumbuh ribuan jenis tumbuhan.
Selain dikenal sebagai tempat rekreasi, Ragunan yang berdiri di lahan seluas 150 hektar juga berfungsi sebagai tempat konservasi, pendidikan, penelitian, ruang terbuka hijau, serta paru-paru kota KOMPAS.com
0 komentar:
Posting Komentar