Sabtu, 12 Mei 2012

Liverpool Ditinggal Petinggi Ketiga

LIVERPOOL, KOMPAS.com — Ian Cotton harus mengakhiri 16 tahun kariernya bersama Liverpool. Itu merupakan buntut dari kasus rasialisme Luiz Suarez tempo hari.

Kepergian Cotton adalah bagian dari restrukturisasi yang dilakukan Fenway Sports Group, pemilik "The Reds". Praktis, Cotton terdepak dari jabatan direktur komunikasi klub.

Salah satu penyebab hengkangnya Cotton adalah tindakan yang salah sebagai public relation seusai Suarez mendapatkan larangan 8 kali tampil akibat kasus rasialisme terhadap Patrice Evra, bek Manchester United.

Keputusan Cotton kala itu adalah mengizinkan Pelatih Kenny Dalglish dan para pemain Liverpool berlatih sebelum laga dengan memakai kaus Suarez. Itu adalah wujud dukungan tim menyusul larangan bermain dari keputusan FA untuk bomber asal Uruguay tersebut. Banyak yang menilai tindakan itu salah dari segi hubungan masyarakat alias public relation.

Cotton adalah bos ketiga "The Reds" yang lengser setelah Damien Comolli (direktur sepak bola) dan Peter Brukner (kepala pengobatan dan ilmu olahraga).

FSG dan Liverpool merilis pernyataan bersama bahwa Cotton akan pergi seusai partai terakhir, Minggu (13/5/2012). Kepergian yang sudah disepakati klub dan Cotton sendiri.

"Kami berterima kasih atas segala kontribusi penting yang telah dibuatnya selama berkarier bersama Liverpool," sebut Ian Ayre, direktur utama "Si Merah", di situs resmi klub.

"Sebuah kehormatan berkarier selama 16 tahun dengan Liverpool. Saya berterima kasih pada semuanya atas segala dukungan mereka setiap waktu dan saya harap klub ini akan jadi yang terbaik di waktu mendatang," tulis Cotton.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More