Senin, 27 Februari 2012

Priyo: Golkar Tak Ambil Untung dari 'Runtuhnya' Demokrat

KARGO.NEWS  Partai Golkar mengungguli Partai Demokrat dalam survei yang digelar Lembaga Survei Indonesia (LSI). Golkar menegaskan tak mengambil keuntungan dari runtuhnya suara Demokrat karena kasus Nazaruddin.

"Golkar tidak merasa diuntungkan dan memang tidak diuntungkan. Itu karena kerja keras sendiri bukan karena imbas musibah partai lain," kata Ketua DPP Golkar bidang Politik, Priyo Budi Santoso, kepada detikcom, Senin(27/2/2012).

Priyo mengaku senang dengan survei terakhir yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Namun dia tak mau Golkar cepat puas, karena Pemilu 2014 masih jauh.

"Kami berterimakasih dan ini adalah hasil kerja keras dan konsolidasi dari Golkar. Termasuk konsolidasi dari ormas sendiri dan ormas underbow Golkar yang terus bekerja untuk memobilisir partai di semua lini. Ormas pendiri Kosgoro, Soksi, dan MKGR ikut bergerak," kata Ketua MKGR ini.

Dia berharap Golkar terus melakukan konsolidasi. Menuju pemilu 2014 yang tentunya harus dihadapi dengan persiapan matang.

"Namun kami belum cukup puas sampai tahun 2014. Bagi Golkar, kita masih punya waktu 2,5 tahun untuk konsolidasi karena rakyat belum menjatuhkan pilihan," tegasnya.

Seperti diketahui hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan Partai Demokrat mengalami penurunan suara paling signifikan dibanding partai lain. Suara ini diduga lari ke pemilih mengambang.

Survei pada 1-12 Februari 2012 dengan pengambilan responden multistage random sampling dari 33 provinsi dan menjaring 2.050 orang. Dengan metode wawancara tatap muka, pada pertanyaan bila Pileg anggota DPR dilakukan pada Februari 2012, dari 38 pilihan partai dan lainnya (merujuk jumlah parpol pada Pileg 2009), maka hasilnya menurut prosentase adalah:

1. Golkar 15,5 persen
2. PD 13,7 persen
3. PDIP 13,6 persen
4. Gerindra 4,9 persen
5. PPP 4,9 persen
6. PKB 4,6 persen
7. PAN 4,1 persen
8. PKS 3,7 persen
9. Hanura 1,2 persen
10. Lainnya 5,1
11. Belum tahu 28,9 persen

"Posisi 1-3 masih dipegang kekuatan lama. Yang menarik, PD mengalami penurunan elektabilitas signifikan dari Pemilu 2009 dari 21 persen menjadi 13,7 persen," ujar peneliti LSI Burhanudin Muhtadi dalam jumpa pers di Kantor LSI, Jalan Lembang Terusan, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2012).

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More