Kamis, 21 Juni 2012

Terbentur kendala biaya, pembangunan Sekber RW 01 di Grogol mandek

Seputar Depok,GROGOL, MONDE: Pembangunan kantor Sekretariat Bersama (Sekber) RW 01 Kelurahan Grogol terkendala ketiadaan dana. Pembangunan yang telah dilaksanakan selama enam bulan di atas lahan seluas 108 m² hingga kini belum juga rampung.
Demikian diungkapkan Ketua RW 01 Kelurahan Grogol Bpk Rw. Marsan saat dikonfirmasi Monde perihal tindak lanjut pembangunan kantor Sekber sebagai pusat pelayanan bagi warga setempat. Menurut Marsan, semula pihaknya berharap pembangunan kantor yang akan difungsikan untuk sekretariat beberapa lembaga pelayanan ini dapat diselesaikan sebelum Ramadhan tiba.
Namun, melihat kenyataan yang ada, dirinya tak yakin, bangunan yang baru terealisasi sebesar 40% ini dapat rampung sebelum Ramadhan.  Terlebih, penggalangan dana swadaya agak tersendat sehingga untuk sementara proses pembangunan terpaksa dihentikan.
“Sejauh ini sumber dana yang kami gunakan murni merupakan swadaya masyarakat dan belum ada bantuan dari pemerintah. Meskipun pada Februari lalu kami telah mengajukan proposal bantuan dana pembangunan kepada Pemkot Depok, tapi hingga kini belum ada respon apapun,” ujar Marsan. 
Dijelaskan dia, secara keseluruhan jumlah dana anggaran pembangunan Sekber ini diperkirakan mencapai Rp125 juta. Untuk menyelesaikanya, pihak panitia masih membutuhkan dana sebesar Rp70 juta.
 “Kami sangat berharap pengajuan proposal yang telah kami kirim ke Pemkot Depok dapat segera direspon karena untuk kembali menggalang dana swadaya masyarakat rasanya agak berat mengingat saat ini mendekati tahun ajaran baru sehingga warga pada umumnya sedang banyak pengeluaran terutama untuk biaya sekolah anaknya,” tukas Marsan.
Marsan juga meminta kepda para donatur dari kalangan pelaku usaha agar ikut berpartisipasi dalam pembangunan kantor Sekber. (ast)

Kepala Bea Cukai Benarkan Pegawainya Ditangkap KPK

Seputar Depok,TANGERANG, Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Oza Olivia, membenarkan seorang pegawainya ditangkap KPK di Terminal Kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (20/6/2012) sore.
"Memang benar, KPK sudah bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, untuk penegakan hukum sehingga seorang pegawai berinisial W tertangkap tadi sore," kata Oza, kepada wartawan yang menunggu di Kantor Bea Cukai Bandara, Rabu malam ini.
Akan tetapi, Oza tidak tahu bagaimana proses penangkapan W. Dia juga mengaku belum mengetahui secara pasti, kasus yang menimpa pegawainya itu.
"Kami belum mendapat informasi lebih rinci. Sejauh ini yang diketahui ada tindakan yang tidak sesuai prosedur yang dilakukan W. KPK masih mendalami kasus ini lebih lanjut. Jika itu benar, penegakan hukum harus dilakukan berdasarkan undang-undang yang berlaku," jelas Oza.
Oza juga mengatakan tidak tahu pasti mengenai masa kerja W di Bea Cukai. "Kami belum tahu. Masih sedang mencari informasi," tambah Oza.
Mengenai indikasi W terlibat dalam kasus dugaan penyuapan atas penahanan barang dalam kargo, Oza juga tidak mau memberikan keterangan secara pasti.
"Intinya, banyak kiriman yang tertahan di kargo. Bahwa setiap barang yang akan dikeluarkan dari kargo harus melalui prosesnya. Kalau ada barang yang tertahan itu karena proses administrasi bermasalah," tambah Oza.kompas.com

Ulang Tahun, Ayu Ting Ting Gelar "Pesta Rakyat"

Seputar Depok, KOMPAS.com -- Ayu Ting Ting merayakan hari jadinya yang ke-20. Ia tak mengadakan pesta ulang tahunnya di kafe atau hotel berbintang, tapi di kediamannya di Jalan Kemuliaan, Depok II, Depok, Jawa Barat, Rabu (20/6/2012) malam. 

Acara yang diawali dengan pembacaan doa dan pemotongan kue ulang tahun itu tak ubahnya pesta rakyat. Tenda berwarna hijau dipasang di halaman sekitar rumah Ayu. Dara kelahiran Depok, 20 Juni 1992 ini mempersilakan para tamu undangan dan tetangganya untuk menyantap semua hidangan yang disediakan.

Hiburan digelar pelantun "Alamat Palsu" itu. Kedua orangtua Ayu, Abdul Rojak dan Umi Kalsum, mendendangkan sebuah lagu pernah yang dipopulerkan oleh Benyamin Sueb dan Ida Royani, "Di Sini Aje". Ayu dan kekasihnya, Hendri B Hendarso atau Enji, ikut naik ke panggung dan menyanyikan dua lagu, yaitu "Saat Bahagia" (Ungu featuring Andien) dan "Karena Aku Telah Denganmu" (Ariel Tatum featuring Ari Lasso). Mereka didukung oleh sebuah band pengiring.

Ayu dan Enji terlihat sangat mesra di panggung. Keduanya berpegangan tangan sepanjang bernyanyi. "Ini pertama kalinya bapak ini (Enji) nyanyi. Saya undang teman dekat dan teman main, kalau (mengundang) orang lain, tugas Ibu dan Ayah," jelas pemilik nama asli Ayu Rosmalina ini, yang sempat mengunjungi panti asuhan dan panti jompo satu hari sebelum merayakan ulang tahunnya itu. (Okki)

Selasa, 19 Juni 2012

Polda Metro: Bila Ada Polisi yang Jebak Narkoba, Laporkan Saja!

Seputar Depok,
Jakarta Polda Metro Jaya meminta masyarakat tak sungkan melapor bila ada yang merasa dijebak terkait kasus narkoba. Yang penting, catat nama petugasnya dan kesatuannya. Kemudian, laporkan saja ke Propam Polda Metro.

"Kalau ada seperti itu, lapor ke Propam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (19/6/2012).

Rikwanto meminta masyarakat tidak takut melapor. Kalau buktinya kuat, polisi pasti akan memproses oknum yang tidak bertanggung jawab itu.

"Kalau ada polisi yang bermain itu akan ditangani Propam. Itu sudah ada aturan tertulis penanganannya," jelas Rikwanto.

Kasus jebakan narkoba itu tengah ramai diperbincangkan di dunia maya. Adalah Sherlita Stephanie atau Lita yang melintas di kawasan Jalan Bangka sekitar pukul 01.30 WIB dini hari tadi. Dia mengaku sejumlah petugas menghentikan kendaraannya.

Entah bagaimana, dia tiba-tiba dituding memiliki obat-obatan yang disebut sebagai narkoba. Padahal dia bukan pemakai. Lita, bersama temannya baru pulang dari Kemang menuju kawasan Tebet dan melintas di daerah Bangka. Hampir 1 jam dia mengalami intimidasi, hingga akhirnya adiknya datang. Adiknya dengan terpaksa menyebut nama kenalannya di kepolisian. Hingga kemudian polisi melepaskan dia dan temannya.

Berita Foto : Nyok, Kite Nonton Ondel-ondel...

Seputar Depok,JAKARTA, KOMPAS.com - Itulah penggalan syair lagu yang dipopulerkan Benyamin S, "Ondel-ondel". Dan di setiap acara HUT Jakarta, kesenian khas Ibu Kota Jakarta itu tak pernah ketinggalan. Ondel-ondel menjadi pembuka rombongan karnaval yang diadakan pada Jakarta Fair di Arena JiExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat Senin (18/6/2012). Tidak hanya ondel-ondel, karnaval itu juga menampilkanmarching band, tari-tarian serta kostum-kostum unik.
Karnaval dimulai dari Gambir Expo memutari Gedung Pusat Niaga dan berakhir kembali di tempat awal. Selain untuk menghibur pengunjung, acara ini juga ditujukan sebagai ajang promosi para peserta pameran. Rencananya karnaval akan diadakan rutin setiap hari Senin, Rabu dan Jumat.
Jakarta Fair 2012 memang tidak hanya sebagai ajang promosi perdagangan, tapi juga memberikan banyak hiburan. Musik, karnaval, dan juga Cosplay menjadi beberapa contoh hiburan yang akan ditampilkan.
Acara digelar dalam rangka menyambut ulang tahun Ibu Kota. Acara dijadwalkan berlangsung dari tanggal 14 Juni hingga 15 Juli. Tahun ini, Jakarta Fair menargetkan pengunjung sebesar 4,5 juta orang dengan harapan terjadinya transaksi bisnis sebesar Rp 4 trilliun.

Raib, 98 Ton Beras di Gudang Dolog

Seputar Depok,PAREPARE, KOMPAS.com — Temuan atas hilangnya beras Thailand sebanyak 98 ton yang disimpan di gudang Dolog I Lapadde, Kota Parepare, memaksa Kejaksaan Parepare menyidik kasus tersebut.

Ditemui di ruang kerjanya, Selasa (19/6/2012), Kasi Datun Kejaksaan Negeri Parepare Surianto mengatakan, kejaksaan telah memanggil pihak terkait. "Hari ini kami telah memeriksa Kasub Divre Bulog Parepare Sabaruddin Amrullah," ujarnya. "Kami masih sebatas meminta data dari pihak Bulog. Selanjutnya menjadwalkan akan memanggil pihak Bea dan Cukai Parepare dan pihak yang memonitor beras impor tersebut," tuturnya.

Pengumpulan data oleh pihak Kejari dilakukan sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat dalam lembaga swadaya masyarakat Gerakan Masyarakat Pemerhati Ajatappareng (Gempar) Kota Parepare. Disebutkan, dari 30.700 ton beras, yang tiba hanya 30.602 ton. ”Kekurangan beras sesuai dokumen pengiriman sebanyak 98 ton, dengan nilai sekitar Rp 600 juta," katanya.

Sementara itu, Kasub Divre Bulog Sabaruddin Amrullah, ditemui di ruang kerjanya, membenarkan pemanggilan dirinya ke kejaksaan. Dan, pihaknya telah memberikan keterangan sesuai dengan apa yang ditanyakan oleh pihak kejaksaan. "Kita memberikan keterangan sesuai dengan fakta," ujarnya.

Tolong Jangan Tutup Sekolah Kami

Seputar Depok,kompas.com depok

Tiga hari setelah merayakan kelulusan, anak-anak yang baru berusia 12 tahun, Safina, Elsa, dan Ira, harus berhadapan dengan kenyataan pahit. Senin (18/6) pagi, sekelompok orang yang mengaku berhak atas sekolah mereka tiba-tiba datang meminta semua kegiatan di sekolah dihentikan.

Tiga anak perempuan itu tidak mengerti. Mereka mendengar perdebatan antara guru-guru dan sekelompok orang itu. Mereka tidak berkutik, lalu menangis melihat orang-orang tersebut mengeluarkan bangku sekolah. Sampai menjelang siang, para siswa tidak ingin meninggalkan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Leuwinanggung, Kota Depok, Jawa Barat.

Hari itu, seharusnya 285 siswa dari kelas I sampai kelas VI berlatih untuk acara perpisahan yang akan digelar pada 21 Juni. Sementara para guru sedang mengolah nilai rapor siswa. Siswa tercekam, sementara guru tidak bisa konsentrasi mengolah nilai. Sebab, keluarga Kasim mengultimatum agar sekolah dikosongkan sejak pukul 14.00.

”Saya tidak mau sekolah ini ditutup. Adik saya masih sekolah di sini,” tutur Ira yang adiknya masih duduk di kelas III. Ira sempat terisak melihat peristiwa pagi itu. Sambil menunggu apa yang akan terjadi berikutnya, Ira bermain di halaman sekolah.

Sementara keluarga Kasim yang berjumlah belasan orang menunggu di sisi selatan sekolah.
”Kami tahu ada anak yang harus belajar di sekolah, tetapi pemerintah belum mengabulkan tuntutan kami terkait pembayaran tanah yang dipakai. Tanah itu tanah ayah kami yang diberikan ketika ia menjabat kepala desa,” tutur Maman Sukarman (53), anak kedua Kasim.

Maman mengatakan, ketika ayahnya menjabat sebagai Kepala Desa Leuwinanggung, ayahnya pernah menyediakan lahan untuk empat sekolah dan kantor desa (sekarang kantor kelurahan). Saat pensiun tahun 1984, pemerintah belum mengganti penggunaan tanah itu. Antara tahun 2000 dan 2005, Pemerintah Kota Depok baru mengganti pembayaran tanah untuk Kantor Kelurahan Leuwinanggung seluas 800 meter persegi.

 ”Masih ada sekitar 1 hektar lagi yang belum diganti. Tanah itu dipakai untuk SDN Leuwinanggung 1, 2, 3, dan 4,” tutur Maman. Dia mengaku sudah memberi tahu semua pengelola SD tersebut. Namun, belum ada respons terkait dengan pembayaran tanah.

 Penyegelan SDN 1 Leuwinanggung merupakan langkah awal untuk menuntut hak keluarga. Selanjutnya, kata Maman, keluarga akan menyegel sekolah yang tanahnya belum dibayar. Dasar klaim keluarga Kasim sesuai dengan surat jual-beli tahun 1976 dari pemilik asal, Muhammad bin Hadi, kepada H Kasim yang dikeluarkan Desa Leuwinanggung.

”Saya sudah menanyakan berkali-kali ke Pemkot Depok, jika ada bukti kepemilikan tanah ini, silakan tunjukkan kepada kami,” katanya.

Keluarga Kasim dahulu dikenal sebagai orang kaya di desanya. Ketika pemerintah meminta agar pemerintah desa menyediakan lahan untuk sekolah, Kasim mempersilakan tanahnya dipakai. Bertahun-tahun, empat anak Kasim tidak mempersoalkan hal itu. Namun, setelah perekonomian keluarga jatuh, mereka mulai menggugat hak mereka.

”Dahulu kami punya uang banyak. Sekarang sudah tidak. Bahkan, untuk membawa perkara ini ke pengadilan, kami tidak punya uang. Silakan jika Pemkot Depok memperkarakannya, kami akan ikut. Namun dengan syarat, semua aset yang disengketakan disegel untuk sementara. Tidak boleh ada kegiatan di sekolah,” kata Maman.

Tinggalkan sekolah

Waktu beranjak siang, hingga kemudian pukul 14.00, dan tenggat yang diberikan keluarga Kasim habis. Mereka masuk ke ruang guru dan memberi tahu agar sekolah dikosongkan.

”Kami diusir. Mereka menyuruh kami pergi. Padahal, kami masih mengerjakan penilaian rapor. Semua rapor kami bawa,” tutur Oneng Ningsih, Kepala SDN 1 Leuwinanggung.

Saat meninggalkan sekolah, masih banyak perangkat belajar-mengajar yang tertinggal. Tidak mungkin 13 guru mengangkatnya ke luar sekolah dalam situasi tercekam.

Walau dilarang masuk ke sekolah, Oneng tetap akan mempersilakan siswa datang ke sekolah pada Selasa ini. ”Arahan dari dinas pendidikan, kami disuruh masuk sekolah,” katanya.

SDN Leuwinanggung 1, 2, 3, dan 4 sebelumnya dalam pengelolaan Pemerintah Kabupaten Bogor. Aset tersebut berpindah seiring berdirinya Kota Depok pada 1999. Penyerahan aset ini tidak diiringi dengan kelengkapan dokumen yang kuat.

Jumat, 15 Juni 2012

Anas : Ada yang Ingin Kacaukan Demokrat

Seputar Depok,Jakarta Banyaknya kasus yang menimpa para kader Partai Demokrat (PD) membuat stabilitas partai berlambang mercy tersebut limbung. Menurut Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum, ada pihak yang memang ingin mengacaukan PD.

"Kami tahu dan kami sadar, kami mengerti ada yang ingin mengacaukan Demokrat. Kami tahu itu," ujar Anas.

Hal itu disampaikan Anas dalam jumpa pers usai nobar film 'Soegija' di Studio XXI Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (15/6/2012). Anas didampingi oleh politisi PD lainnya seperti Ramadhan Pohan, Saan Mustopa dan Sutan Bhatoegana. 

Meskipun ada pihak yang dirasa Anas ingin menghancurkan PD, namun ia yakin para kadernya akan tetap kuat. Anas percaya bahwa tindakan untuk menghancurkan partai yang diketuainya akan gagal.

"Kami yakin Demokrat bisa solid dan kompak. Ada upaya adu domba yang saya pastikan gagal," tambah Anas.

Ramadhan Pohan menambahkan bahwa tidak ada perpecahan di partainya. "TIdak ada kubu di Demokrat, dan hanya ada satu ketua umum Demokrat," ujar Wasekjen PD ini.

Mengenai pidato Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono yang menyarankan kader yang terseret kasus korupsi keluar dari partai tersebut, Anas menilai bahwa hal itu harus dipatuhi.

"Pak SBY dalam pidatonya itu harus kita garis bawahi, semua penting dan benar. Semua itu jadi panduan kader Demokrat, pasti semua kami setuju, tidak ada yang tidak setuju," ujar Anas dengan gaya khasnya yang tenang.

Kamis, 14 Juni 2012

Gede Pasek Bicara Soal Anas: Seandainya Anas Hanya Ketua Fraksi

Seputar Depok,
Jakarta Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum tengah menjadi sorotan. Tidak hanya tokoh luar partai, tetapi juga di dalam partai. Tidak terkecuali di mata koleganya Gede Pasek Suardika. Anas dinilai sosok potensial untuk 2014.

"Seandainya Anas hanya ketua fraksi biasa saja, enggak mungkin seperti ini," jelas Pasek yang juga Ketua DPP PD di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (14/6/2012).

Entah apa yang dimaksud Pasek. Pastinya dia mengungkapkan potensi yang dimiliki Anas. Tapi potensi itu justru dinilainya menjadi bumerang.

"Kesalahannya Anas itu, pertama dia orang muslim, dia orang Jawa, dia tokoh pemuda, dan dia pemimpin partai besar," jelas Pasek.

Hingga kemudian, menurut Pasek, PD diserang isu korupsi, yang bergulir pada citra partai yang turun hingga desakan Anas Mundur. Anas menurut Pasek adalah calon pemimpin yang potensial untuk maju pada Pilpres 2014 dilihat dari kategori di atas. Oleh karena itu banyak yang tidak suka dengan mantan ketua PB HMI tersebut.

"Saran saya ya terimalah kondisi kesalahan sejarah itu," ungkap Ketua Komisi III ini.

Selasa, 12 Juni 2012

Anak Jenderal Polisi Tolak Bertemu Ayahnya

Seputar Depok,

Dewan Kehormatan Pemilu Bisa Rekomendasikan Pemecatan Anggota KPU

Seputar Depok,

Ibas Dampingi Ibu Ani Berobat ke Amerika Serikat

Seputar Depok, Jakarta Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) ikut mendampingi ibunda tercinta, Ibu Ani, berobat ke Amerika Serikat. Ibu Negara bertolak sore ini menggunakan pesawat komersial.

"Rombongan kecil itu terdiri dari Edhie Baskoro (Ibas) dan ketua dokter kepresidenan dr Aris," kata Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, kepada wartawan, Selasa (12/6/2012).

Sebelumnya, Presiden SBY menyatakan, Ibu Ani harus terbang ke negara Paman Sam itu karena menderita gangguan saraf di tulang leher. Dokter Kepresidenan memberikan rekomendasi untuk berobat ke luar negeri.

"Dokter Kepresidenan memberikan rekomendasi karena tidak bisa dilakukan di dalam negeri. Tindakan akan dilakukan oleh dokter yang punya keahlian melakukannya yaitu di Pittsburgh, Amerika Serikat," kata SBY di Istana Presiden.

Mahasiswa UNJ Dampingi Peserta Berkebutuhan Khusus

Seputar Depok,
JAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menjadi pendamping bagi peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) berkebutuhan khusus. Para mahasiswa yang menjadi pendamping itu merupakan mahasiswa dari fakultas ilmu keguruan dengan jurusan pendidikan luar biasa.
"Mahasiswa yang mendampingi murid sudah terbiasa menghadapi para penderita cacat, karena yang mereka lakukan sesuai dengan bidang pendidikannya," ujar Syamsi, Dosen Bahasa Arab yang ditemui saat sedang mengawasi SNMPTN peserta berkebutuhan khusus di Gedung Daksinapati, UNJ, Rawamangun, Jakarta, Selasa (12/6/2012).
Setiap peserta berkebutuhan khusus diberikan dua pendamping. Seorang pendamping bertugas membacakan soal, dan seorang lainnya membantu peserta memondahkan jawaban peserta ke lembar naskah jawaban.
"Secara umum tidak ada kesulitan, cuma untuk soal-soal yang ada gambarnya agak sulit untuk menjelaskannya," ungkap Ina Rachmawati, mahasiswi semester IV yang menjadi salah satu pendamping bagi Fakhri Muhammad Rosa, peserta tuna netra.
"Selain soal bergambar, soal cerita pada mata pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia juga sulit untuk dipahami oleh siswa tuna netra," imbuh Ina.
Sesuai standar operasional pelaksanaan SNMPTN, peserta berkebutuhan khusus memang tidak diberikan naskah soal dalam bentuk Braille. Akan tetapi, pelayanan khususnya diberikan melalui 2 pendamping kepada masing-masing peserta ujian tulis.
Waktu pengerjaan soal untuk peserta berkebutuhan khusus juga dibedakan. Jika waktu normalnya 120 menit, maka peserta berkebutuhan khusus disediakan waktu 30 menit lebih lama. Untuk tahun ini sendiri, tercatat ada 17 peserta berkebutuhan khusus yang mendaftar ujian tulis SNMPTN. Akan tetapi, hanya 15 peserta yang datang dan mengikuti ujian hari ini.

Harta Kekayaan Foke Naik Jadi Rp 59,3 Miliar

Seputar Depok,
JAKARTA,  Setelah dua tahun berselang, harta kekayaan petahana Fauzi Bowo naik Rp 12,4 miliar menjadi Rp 59,3 miliar. Angka ini didapat setelah dia melaporkan jumlah harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melakukan verifikasi harta kekayaan pada Selasa (12/6/2012) ini.
"Hari ini saya menerima tim dari KPK yang memverifikasi daftar kekayaan pejabat negara yang saya sampaikan beberapa saat lalu," kata Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, di rumah dinas Jalan Teuku Umar 7, Jakarta, Selasa (12/6/2012).
Ia mengaku bahwa yang dilaporkan pada KPK sebesar Rp 62 miliar. Namun, ada koreksi sebesar Rp 2,9 juta. Setelah diklarifikasi kembali, harta kekayaan pria berkumis ini berada pada angka Rp 59.389.281.068 dan 325.000 dollar AS.
"Koreksi itu karena nilai surat berharga yang saya miliki itu ternyata tidak begitu besar. Ada sebagian yang sudah tidak dimiliki. Kemudian juga ada duplikasi pencatatan," kata Foke.
Sementara itu pada 2010, pria yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 46.935.609.591 dan 200.000 dollar AS, dengan rincian harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Tangerang sebesar Rp 33.554.054.000.
Adapun harta bergerak berupa dua mobil Mercedes-Benz, motor Harley Davidson, dan mobil Toyota Land Cruiser senilai Rp 1.195.000.000. Sementara itu, logam mulia, batu mulia, dan barang seni/antik tercatat senilai Rp 9.383.550.000, sedangkan surat berharga senilai Rp 1.224.750.000 dan giro setara kas senilai Rp 1.578.255.591 dan 200.000 dollar AS.
Sayangnya, saat diminta rincian harta kekayaan untuk tahun 2012, Foke enggan untuk mengungkapkannya. Ia justru mengajak rekan media untuk berkeliling sebentar di kediamannya yang terletak di dekat Taman Suropati itu.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, terdapat banyak guci China dengan ukuran besar menghiasi rumah dinas sosok pemimpin Jakarta ini. Selanjutnya, terdapat berbagai koleksi lukisan yang merupakan karya Affandi, Basuki Abdullah, dan pelukis asing di dinding rumahnya. Bahkan, masih ada beberapa lukisan lagi yang masih dibungkus dengan kardus.
Di dalam garasinya terdapat lima mobil terparkir rapi, terdiri dari dua Toyota Land Cruiser bernomor polisi B 888 BBB dan B 8888 FB, satu mobil Smart listrik milik Pemprov DKI Jakarta, satu mobil dinas perhubungan, dan satu mobil dinas. Selanjutnya, di garasi bagian dalam terdapat satu mobil Hummer dan motor Harley Davidson.

Rabu, 06 Juni 2012

Perlu Komitmen Presiden untuk Hindari Meluasnya Lahan Bancakan Parpol

Seputar Depok,Jakarta Imbas dari putusan MK, presiden kini memiliki kewenangan begitu luas karena dapat memilih wakil menteri tanpa merujuk pada status pejabat karir. Agar lahan bagi-bagi jatah kursi partai di pemerintahan tidak meluas, diperlukan komitmen presiden untuk mewujudkan pemerintahan yang profesional.

"Jelas diperlukan komitmen dari presiden sendiri untuk mewujudkan pemerintahan yang profesional," tutur pengamat hukum dari UGM Zainal Arifin Mochtar Rabu (6/5/2012).

Menurut Zainal, kondisi di mana posisi wakil menteri merupakan jabatan politik merupakan kabar gembira bagi para kader parpol. Hal itu disebabkan karena ruang untuk bagi-bagi kursi di pemerintahan semakin luas dan juga didukung ketentuan yang ada.

"Presiden bisa membatasi kewenangannya sendiri dengan membuat keppres soal itu. Yang jelas kondisi seperti sekarang ini, posisi wamen bisa jadi alat tukar menukar politik," ujarnya.

MK menyatakan penjelasan pasal 10 UU 39/2008 tentang Kementerian Negara tidakber kekuatan hukum mengikat.

"MK menilai keberadaan Penjelasan tersebut justru menimbulkan ketidakpastian hukum yang adil dalam pelaksanaan hukum dan telah membatasi atau membelenggu kewenangan eksklusif Presiden dalam hal mengangkat dan memberhentikan menteri/wakil menteri berdasarkan UUD 1945 sehingga Penjelasan tersebut harus dinyatakan inkonstitusional," demikian bunyi putusan tersebut.

Penjelasan pasal 10 yang dianggap inskonstutisional tersebut berbunyi: Yang dimaksud dengan "Wakil Menteri" adalah pejabat karir dan bukan merupakan anggota kabinet.

Anas dan Andi Dituding Terima Uang Hambalang, PD Percayakan KPK

Seputar Depok,Jakarta Kalangan Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya tudingan Nazaruddin kepada Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng ke penegak hukum. Karena sudah berkali-kali Nazaruddin menuding, berkali-kali pula keduanya membantah.

"Tak ada yang bisa kami perbuat kecuali menyerahkan segala sesuatunya ke hukum dan mekanisme yang berlaku. Tudingan Nazar kan bukan baru kali ini. Sebelum-sebelumnya, juga tuh, bantahan sudah disampaikan AM dan AU berkali-kali. Jadi, biar kasih ke mekanisme hukum saja," kata Ramadhan kepada detikcom, Rabu (7/6/2012).

Menurut Ramadhan, PD menghormati proses hukum. Namun tentunya dengan harapan agar proses hukum berjalan fair di koridornya.

"Kami mendukung hukum yang fair, adil, profesional. Kalau ada yang masuk peradilan opini, langsung kami tolak. Yang salah adalah salah. Yang benar, jangan disalahkan. Segala sesuatu pun harus ada koridornya lah,"tegasnya.

Mantan Bendahara Umum PD M Nazaruddin menyebut mantan koleganya di Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dan Andi Malangranggeng mendapat fee dari proyek Hambalang. Fee itu diatur melalui PT Duta Sari Citralaras, mantan perusahaan istri Ketum Demokrat Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila.

Nazaruddin menjelaskan, pembagian itu dilakukan oleh mantan pejabat Adhi Karya, Mahfud Suroso. Pria yang sudah diperiksa KPK inilah yang mengatur soal bagi-bagi fee.

"Mahfud yang bagi untuk Andi Rp 20 miliar, untuk mas Anas Rp 50 miliar, untuk teman-teman DPR itu Mahfud yang menyerahkan Rp 30 miliar," tegas Nazaruddin usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk Angelina Sondakh di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Selasa (5/6/2012).

Khusus untuk DPR, diserahkan kepada anggota Komisi X. Termasuk para Pimpinan Banggar."Semua terima (pimpinan Banggar). Tapi yang atur Mirwan Amir. Waktu itu untuk Pimpinan Banggar Rp 20 miliar. Untuk teman-teman Komisi X Rp 10 miliar," tegasnya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More